bukan luka,
bukan air mata, lagi,.
kenapa amarahmu menutupi cintamu?
kenapa semudah itu cintamu jadi debu?
mengusik hatiku yang perih...
cinta macam apa yang kau mau?
kuberikan seluruh hidupku, tapi kau tak mau tau
kuserahkan jiwaku padamu, dan kau tetap tak ingin tahu
air mataku telah kering
dan hatiku telah jadi batu,
lalu dengan apa aku bisa mencintaimu?
kata maafmu bagai angin,
menyejukkan, lalu pergi..
datang lagi jadi badai
mengoyak lagi kepingan hatiku,
hingga hancur berserakan...
sekarang, hatiku tersudut ngilu,
meratapi cintamu yang serasa palsu,
rasamu makin kaku...
"I Love U", jadi semu
sepah seperti sampah,
rayu dan cacimu mengalun seirama
berapa tetes airmata lagi yang kau mau?
agar aku bisa terus disampingmu,
aku tau hatimu beku,
aku tau teriakanku ini tak kan pernah sampai padamu,
tapi,
biarlah gaungnya jadi doa untukmu
semoga kau selalu bahagia..
dan,
biarlah untaian airmata ini jadi pertanda,
betapa cintanya aku padamu,
betapa jernihnya rasaku untukmu,
dan betapa perihnya hati ini
terbakar cinta yang ternyata tak pernah jadi milikku
kepada: cinta yang t'lah mengukir tawa dan luka dihatiku...
08 November '09
mendingan gaweo puisi ae, mbak yu... puisimu apik...
ReplyDeleteahahahahahaha....#galau :p
ReplyDelete